Senin, 28 Desember 2015

Perbedaan Raflesia Arnoldi dengan bunga Bangkai

Rafflesia arnoldii dan Bunga Bangkai (Amorphpophallus titanium) yaitu dua tipe tanaman yg tidak sama. Walaupun oleh beberapa orang terkadang ke-2 tipe tanaman ini disangka sama bahkan keduanya sama tertukar. Saya sendiri pernah mendengar seorang guru Sekolah Basic yang mengemukakan di depan murid-muridnya bahwa bunga Bangkai yakni Rafflesia.

Memang Rafflesia dan Bunga Bangkai (Suweg Raksasa) keduanya sama memiliki ukuran besar (raksasa) dan mengeluarkan bau yang busuk. Namun pada Raflesia dan Bungan Bangkai (Amorphpophallus titanium) memiliki perbedaan pada klasifikasi biologi, bentuk, warna, langkah hidupnya, dan siklus hidupnya.

Rafflesia yakni genus tumbuhan bunga parasit. Ia di kenali di rimba hujan Indonesia oleh seorang pemandu dari Indonesia yang bekerja untuk Dr. Joseph Arnold th. 1818, dan diberi nama berdasarkan pada nama Thomas Stamford Raffles, pemimpin ekspedisi itu. Ia terdiri atas lebih kurang 27 spesies (termasuk empat yang belum sepenuhnya di kenali cirinya seperti yang dikenali oleh Meijer 1997), semuanya spesiesnya di kenali di Asia Tenggara, di semenanjung Malaya, Kalimantan, Sumatra, dan Filipina. Tumbuhan ini tidak memiliki batang, daun ataupun akar yang sesungguhnya.

Rafflesia yaitu endoparasit pada tumbuhan merambat dari genus Tetrastigma (famili Vitaceae), menyebarkan haustoriumnya yang sama akar di dalam jaringan tumbuhan merambat itu. Cuma satu segi tumbuhan Rafflesia yang dapat dilihat di luar tumbuhan inangnya yakni bunga bermahkota lima. Pada beberapa spesies, seperti Rafflesia arnoldii, diameter bunganya semakin lebih 100 cm, dan beratnya hingga 10 kg. Bahkan spesies paling kecil, Rafflesia manillana, bunganya berdiameter 20 cm. Rafflesia yang banyak dikenal beberapa orang yakni tipe rafflesia arnoldii. Tipe ini hanya tumbuh di rimba sumatera segi selatan, terutama Bengkulu.

Ciri paling penting yang membedakan rafflesia dengan bunga bangkai lewat langkah pemula yakni mempunyai bentuk yang melebar (tidaklah tinggi) dan berwarna merah. Waktu mekar, bunga ini bisa mencapai diameter sekitar 1 mtr. dan tinggi 50 cm. Bunga rafflesia tidak memiliki akar, tangkai, maupun daun. Bunganya memiliki 5 mahkota. Di basic bunga yang berbentuk gentong ada benang sari atau putik, tergantung tipe kelamin bunga. hadirnya putik dan benang sari yg tak dalam satu rumah buat presentase pembuahan yang dibantu oleh serangga lalat sangat kecil, karena belum pasti dua bunga berbeda kelamin tumbuh kurun saat bersamaan di tempat yang berdekatan. Waktu perubahan bunga ini konsumsi waktu sampai 9 bln., tetapi waktu mekarnya hanya 5-7 hari. Lalu rafflesia akan layu dan mati.

Sampai saat ini Rafflesia tidak pernah berhasil dikembangbiakkan di luar habitat aslinya bila akar atau pohon inangnya mati, Raflesia akan ikut mati. Oleh karena itu Raflesia membutuhkan habitat rimba primer supaya dapat bertahan hidup.

Sedikit informasi, selama 200-an th. tumbuh-tumbuhan dari genus Rafflesiaceae sulit diklasifikasikan karena karakteristik tubuh yg tak umum. Berdasarkan pada penelitian DNA oleh sebagian ahli botani di Universitas Harvard sekian waktu paling akhir, rafflesia dimasukkan ke family Euphorbiaceae, satu keluarga dengan pohon karet dan singkong. Tetapi hal sejenis itu tetap masih belum terpublikasi dengan baik.

Beberapa tipe Rafflesia (di Indonesia) ; Rafflesia arnoldii (endemik di Sumatra Barat, Bengkulu, dan Aceh), R. borneensis (Kalimantan), R. cilliata (Kalimantan Timur), R. horsfilldii (Jawa), R. patma (Nusa Kambangan dan Pangandaran), R. rochussenii (Jawa Barat), dan R. contleyi (Sumatra segi timur).

Klasifikasi ilmiah : Kerajaan : Plantae ; Divisi : Magnoliophyta ; Kelas : Magnoliopsida ; Ordo : Malpighiales ; Famili : Rafflesiaceae ; Genus : Rafflesia ;

BUNGA BANGKAI

Kecuali rafflesia, bunga raksasa lain yang dikenal beberapa orang yakni bunga bangkai/suweg raksasa Titan Arum (Amorphpophallus titanium). Tipe ini hanya endemik tumbuh di tempat rimba di Sumatera.

Bunga-bangkaiBerbeda dengan rafflesia, bunga bangkai titan arum ini berwarna krem dibagian luar dan dibagian yang menjulang. Tengah mahkotanya berwarna merah ke-ungu-an. Sekilas mempunyai bentuk saat mekar terlihat seperti bunga terompet. Jika rafflesia hanya melebar, bunga bangkai tumbuh menjulang tinggi. Ketinggian bunga bangkai tipe amorphophallus titanium ini bisa mencapai sekitar 4 m dengan diameter sekitar 1, 5 m.

Bunga bangkai ini termasuk tumbuhan dari suku talas-talasan (araceae). Yaitu tumbuhan dengan bunga majemuk terbesar di dunia. Berbeda saja dengan juga rafflesia yg tak dapat tumbuh di daerah lain, bunga bangkai dapat di budi daya. jika rafflesia parasit pada tumbuhan rambat, bunga bangkai tumbuh di atas umbi sendiri.

Bunga ini alami 2 fase dalam kehidupannya yang terlihat lewat langkah bertukaran dan terus menerus, yaitu fase vegetatif dan generatif. Pada fase vegetatif, di atas umbi akan terlihat batang tunggal dan daun yang sekilas sama saja juga dengan pohon pepaya. Tinggi pohonnya bisa mencapai 6 m. Setelah setahun lebih, organ generatifnya akan layu kecuali umbinya. Bila lingkungan mendukung, dan umbinya penuhi prasyarat pohon ini akan digantikan dengan tumbuhnya bunga bangkai. Tumbuhnya bunga majemuk yang menukar pohon yang layu yaitu fase generatif tanaman ini.

Bunga baru bisa tumbuh jika umbinya memiliki berat minimal 4 kg. Jika cadangan makanan dalam umbi kurang atau belum mencapai berat 4 kg, jadi pohon yang layu akan di gantikan oleh pohon baru.

Selain itu, bunga bangkai yaitu tumbuhan berumah satu dan protogini, dimana bunga betina reseptif lebih dahulu, lalu diikuti masaknya bunga jantan, sebagai mekanisme untuk menghindar penyerbukan sendiri. Bau busuk yang dikeluarkan oleh bunga ini, seperti pada rafflesia, bertindak untuk menarik kumbang dan lalat penyerbuk untuk bunganya. Setelah waktu mekarnya (sekitar 7 hari) lewat, bunga bangkai akan layu. Dan akan kembali lewat siklusnya, kembali ke fase vegetatif, dimana akan tumbuh pohon baru di atas umbi bekas bunga bangkai.

Bila selama hidup mekarnya jalan pembuahan, jadi akan terbentuk buah-buah berwarna merah dengan biji dibagian bekas pangkal bunga. Biji-biji ini bisa ditanam jadi pohon pada fase vegetatif. Biji-biji inilah yang sekarang ini dibudidayakan.
source:
Toko Bunga Murah Medan Labuhan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar