Rabu, 16 Desember 2015

Cerita Rakyat Asal usul Bunga Teratai

Cerita Rakyat Asal Usul Bunga Teratai yakni satu mitos yang ada didalam kehidupan beberapa orang Jawa Tengah yang menceritakan tentang asal muasal ada bunga teratai. Dibawah ini yakni cerita rakyat itu sedetailnya.
Dahulu kala di tepi gunung Semeru ada Raja yang arif dan bijaksana serta perhatian pada rakyatnya. Raja itu memimpin kerajaan disana.
Raja itu bernama Raja Ranubanu. Raja Ranubanu memiliki putri yang sangatlah cantik yang bernama Dewi Arum. Sang putri memiliki kebiasaan mandi serta sukai sekali bermain air.
Disuatu hari, seluruhnya tempat kerajaan itu terserang penyakit.
Sebagian orang banyak yang terserang penyakit itu dan banyak sebagian orang yang tewas. Raja sedih dengan kondisi itu. Sudah banyak tabib yang didatangkan namun tidak berhasil.
Saat Raja sudah pasrah datanglah seorang laki-laki yang menghadap raja. Laki-laki itu bercerita bahwa dia dapat isyarat bahwa penyakit itu bisa sembuh oleh satu bunga dan bunga itu tumbuh ditengah satu danau dan harus diambil sendiri oleh putri Raja. Raja juga terdiam waktu itu juga.

Setelah pikirkan nasib putrinya, lantas putri di panggil oleh Raja dan diperintahkan untuk pergi mengambil bunga itu. Berangkatlah putri bersamaan punggawa kesayangan-nya.

Setelah melalui perjalanan yang sangatlah menegangkan lantas sampailah mereka disana. Saksikan air danau yang sangat jernih dan fresh, putri tak dapat menahan hasratnya untuk berenang. lantas dia mandi sampai lupa waktu.

Raja dan rakyat setia menunggu hadirnya putri dan pengawalnya. Karena terlalu lama menunggu tak ada kepastian berita dari sang putri Raja lantas baginda Raja pergi menjemput putrinya dengan perasaaan bingung.

Sesampai disana Raja terkejut dan mengumpat “Putri tidak harusnya anda jadi anak Raja!, Lebih baik anda jadi penunggu danau ini”. Lantas putri Raja hilang dan saat itu juga nampaklah bunga teratai yang indah. Dengan perasaan menyesal Raja membawa pulang bunga itu, dan sembuhlah semuanya rakyatnya.
source:
Toko Bunga Karangan Murah Hari Ibu Jakarta Pusat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar