Selasa, 22 Desember 2015

CARA MUDAH MEMBUNGAKAN AMARILIS

Sudah lama amarilis yang menghias halaman rumah kami di Kranggan, Cibubur tampak merana. Walaupun sesungguhnya pada awalnya ia rajin berbunga. Hanya sesekali mekar, tanaman asli Afrika Selatan itu sekarang ini mogok berbunga. Bukan hanya itu, umbinya makin menciut dan mengecil. Kecil harapan melihatnya “bersemi” kembali. Tak menyerah sekian saja, saya lakukan beberapa percobaan kecil. Eksperimen itu diadaptasi dari pengalaman sebagian nurseri di Belanda bertanam amarilis. Langkahnya cukup sederhana dan tak membutuhkan langkah serta peralatan canggih. Lalu juga memuaskan. Setelah demikian saat, umbi mulai menjadi membesar dan sekarang ini telah berbunga lagi.
Walaupun amarilis datang dari daerah tropis, tetapi untuk membungakan cukup sulit. Tanaman itu akan menghasilkan bunga bagus jika ditanam di tempat dengan temperatur ideal 20-25’C. Amarilis yaitu tanaman berumbi, sampai perlu perlakuan khusus. Umbi itu harus dipaksa dorman (istirahat-red) selama beberapa minggu. Langkahnya dengan mendinginkan umbi di lemari pendingin bersuhu sekitar 8-12’C. Lamanya 6-8 minggu.
Sebelum didinginkan, pangkas semuanya daun. Ini untuk jauhi terjadinya transpirasi. Jauhi meletakkan apel di ruang sama, karena gas yang dikeluarkan bisa mengakibatkan umbi “mandul”. Bilamana terpaksa sekali, letakkan umbi di rak sayuran tertutup.
Air Sekedarnya
Sekitar 6-8 minggu lantas, keluarkan umbi dari lemari pendingin dan siap dibungakan. Ada 2 tipe media yang digunakan yaitu tanah atau substrat (soilless). Untuk media pertama (tanah-red), gunakan gabungan kompos dan perlit dengan perbandingan 1 : 1. Tujuannya agar air mudah mengalir.
Media ke-2, gunakan gabungan cocopeat dengan hydroton (tanah liat bakar). Ke-2 bahan itu di ambil lantaran lebih bersih. Setelah siap, tanam umbi cuma leher. Jadi segi atas umbi (bekas daun yang sudah jadi kering) tetap masih tampak. Lantas siram media dengan air sekedarnya. Jangan sampai pernah pernah airi terlalu banyak, yang paling utama media tanam lembap.
Tunggu selama demikian saat sampai daun terlihat. Jika media tanam jadi kering tetapi daun belum tumbuh, ulangilah penyiraman. Saat daun terlihat, lakukan penyiraman lewat langkah teratur dan hati-hati. Jangan sampai pernah pernah diguyur sekalian, tetapi lewat langkah bertahap ditingkatkan volumenya.
Karena amarilis sukai pada media agak kering, lakukan penyiraman sesuai sama sama keduanya sama keduanya sama keduanya sama kepentingan. Bermakna, penyiraman baru diakukan saat media mulai jadi kering di bagian dalam atau bawah. Jika menggunakan media tanam tidak ada tanah, gunakan nutrisi khusus hidroponik. Setelah 4-6 minggu, amarilis mulai berbunga. Bunganya relatif besar dan tahan lama, sekitar 5-10 hari per tangkai. Bahkan beberapa umbi bisa menghasilkan 2 tangkai dalam satu umbi.
Membungakan Lagi
Setelah bunga habis, jangan sampai pernah pernah buang umbi lantaran dapat dibungakan lagi. Langkahnya, biarlah tangkai selama demikian hari. Lantas potong sampai tersisa 2 cm. Biarlah daun tumbuh. Siram amarilis lewat langkah teratur selama beberapa minggu. Lantas umbi diangkat dari media dan daun dipangkas. Simpan umbi di lemari pendingin. Perlakuan ini dapat juga sebagai langkah awal untuk membungakan lagi.
Jika ingin nikmati bunga lewat langkah terus-menerus, waktu tanam umbi dapat diatur. Misalnya dengan interval semasing 2 minggu. Dengan hal sejenis ini, sebelum satu selesai berbunga, pohon lain sudah mengeluarkan tangkai bunga. Sebaiknya siapkan tiang penyangga agar daun dan tangkai tidak roboh. Umumnya daun dan tangkai amarilis bisa mencapai tinggi 60-80 cm.
Terkadang umbi yang sudah dorman tetap masih belum siap berbunga. Permasalahan itu jalan terutama jika umbi tetap masih kecil. Oleh karena itu, biarlah tanaman tumbuh senantiasa selama beberapa minggu. Tunggu umbi sampai ukuran cukup besar dan siap dibungakan.
source:
Toko Bunga Murah Babakan Ciparay Bandung 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar