Senin, 25 Januari 2016

Keindahan Bunga Lily Yogya Rusak Akibat Budaya Pamer "Selfie"

Hadirnya kebun bunga lily atau amerilys berwarna oranye, mendadak jadi fenomenal di grup pengguna media sosial dalam demikian hari terakhir.
Keindahan bunga itu seakan menarik makin beberapa orang untuk datang bertandang ke kebun yang ada di Pathuk, Gunungkidul ini.
Namun, imbasnya beberapa titik di kebun bunga itu harus rusak karena terinjak sebagian orang yang datang hanya untuk beroleh foto yang paling indah.
Pengamat media sosial, Andin Rahmana, mengemukakan bila fenomena orang yang mendadak berbarengan mendatangi kebun bunga lily itu lantaran masih tetap beberapa orang yang mudah takjub dan ramai akan satu hal yang baru.

Dengan budaya " up-date ", mereka seakan tidak mau ketinggalan dan turut ambil segi dari apa yang saat ini tengah popular.
 " Bahkan juga ada juga juga juga juga juga juga juga kesan ingin jadi yang pertama dan jadi hits atau popular. Ada kebanggaan sendiri bila postingannya banyak dilihat dan dia jadi orang yang pertama kalinya mengunggah itu, " jelas Andin Rahmana.
Terkait kebun bunga lily saat itu rusak, Andin mengemukakan bila yang berkembang saat ini yakni budaya pamer yang cenderung demikian sekian demikian sangat berlebihan.
Ada beberapa orang yang berlomba-lomba selfie untuk narsis dengan pose yg tak umum.
 " Untuk keindahan, bahkan juga ada juga juga juga juga juga juga juga yang sambil tiduran dan meraih bunga, " tuturnya.
Tentu hal sejenis itu demikian disayangkan, Andin mengemukakan bila sejatinya media sosial yakni tempat yang netral dan tempat untuk arena mengekspresikan diri, silahturahmi dan berbagi cerita.
Walaupun itu terkadang pengguna terlena dan sekian menyombongkan dirinya sampai lantas sosial media sebagai arena untuk keduanya sama pamer. Dalam hal ini, berekor dengan tindakan menyebabkan rusaknya.
Pada perubahannya, foto keindahan itu lantas berekor pada arena untuk kerjakan bullying.
Dengan mudah, beberapa orang terhasut dan turut melemparkan beberapa pengucapan kasar pada orang yang mengunggah beberapa foto khusus.
Perbuatan menyebabkan rusaknya yang dinilai salah mengakibatkan beberapa orang pengguna media sosial kesal lantas mengekspresikan kekesalan mereka dengan mengucapakan kalimat kasar di akun si pengunggah.
Terkait bully itu, pengamat media sosial ini mengemukakan bila ada dua sisi dalam permasalahan itu.
Yang pertama yakni orang yang mengunggah foto atau tulisan tidak ada fikirkan panjang, dan yang ke-2 yakni tingkat kedewasaan orang yang mem-bully.

 " Yang butuh ditinggkatkan yakni kesadaran diri, bagaimana apabila memposting harus lebih siaga termasuk dalam berkomentar, " katanya.
source:
Bunga Valentine Jakarta Selatan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar