Rabu, 06 Januari 2016

Flamboyan, Tanaman Terindah di Dunia

MASA berbunganya memanglah termasuk tidak sering, sekali dalam satu tahun. Persisnya jalan saat pancaroba, pera-lihan dari musim kemarau ke musim hujan. Waktu ini, bu-nganya bermekaran. Tetapi, lantaran penampilannya yang mengagumkan menawan, orang senantiasa menunggu serta merindukan hadirnya bunganya. Terlebih, setiap saat bunga bermekaran, bakal terwujud situasi romantis, waktu yang pas untuk rendezvous. Ini flamboyan, pohon legendaris yang oleh group pencinta tanaman hias dikenal juga sebagai “tanaman terindah di dunia”.

Ada banyak julukan yang didapat orang juga sebagai bentuk kecintaan serta kekaguman pada bunga yang bernama Latin Delonix regia ini. Orang Indonesia menyebutnya flamboyan, yang diadaptasi dari kata flamboyant (bhs Prancis) yang berarti “cemerlang”. Group ilmiah menyebutnya Royal Poinciana. Orang India menyebutnya dengan gulmohar. Julukan yang lain yaitu “flame of the forest”, “flame tree”, atau berbarengan dengan mawar dijuluki sebagai “queen of the flame”.

Diluar julukannya ini, arti flamboyan juga jadi sebutan untuk orang atau kondisi spesial. Ada arti “flamboyant personality” untuk menyampaikan pribadi yang cemerlang. Ada pula “flamboyant colors” untuk melukiskan warna yang semarak serta penuh bunga. Atau “flambo-yant speech” untuk mengemukakan kondisi pidato atau perbincangan seorang yang penuh dengan bunga bhs.


Penuh warna

Flamboyan yaitu tanaman hias berupa pohon dengan tingkah laku unik serta penuh warna. Tingginya beragam dengan tertinggi meraih 12 mtr.. Ia gemari pada tempat terbuka serta cukup cahaya matahari. Batangnya licin, berwarna cokelat kelabu dengan teras sangatlah keras, berat, serta tahan air atau serangga. Akarnya cukup kuat hingga bila ditanam di trotoar dapat mengangkat permukaan trotoar atau jalan. Bentuk pohonnya yang bercabang banyak serta melebar seakan buat payung raksasa. Dengan bentuk daun majemuk serta rapat, buat kerimbunan yang khas serta berikanlah kerindangan, dan kenyamanan untuk siapa juga yang berteduh di bawahnya.

Daun-daunnya selalu menghijau selama musim hujan sampai awal musim kemarau. Barulah saat masuk pertengahan kemarau, daun-daun flamboyan berguguran. Bahkan juga sebagian batang serta rantingnya me-ngering, meranggas, lantas patah. Waktu ini, flamboyan terlihat seperti pohon yang kurus serta gundul. Nampaknya, inilah langkah alami flamboyan cocokkan dengan perubah-an lingkungannya.

Tetapi, demikian air mulai tercurahkan dari langit serta musim hujan tiba, flamboyan yang terlihat kering serta meranggas ini bergairah. Mereka juga seakan menyebar “senyum” melalui kemunculan bunga-bunga berwarna jingga serta merah. Ya, saat musim hujan tiba, bunga flamboyan bermekaran serentak. Periode inilah yang banyak ditunggu pencinta bunga, yang sepanjang nyaris satu tahun dengan sabar menunggu kemunculan kembali sang pohon cemerlang ini tunjukkan bunganya.

Bunga flamboyan memiliki ukuran cukup besar, berupa seperti anggrek serta mekar dalam satu himpunan yang padat serta rapat. Warnanya pada merah jingga sampai merah tua (scarlet). Dalam satu himpunan ada lima helai mahkota bunga yang menebar, dimana satu diantaranya terlihat tidak sama dari empat mahkota yang lain. Inilah yang dimaksud dengan “standar” dimana ukurannya terlihat lebih panjang serta ditandai oleh bintik-bintik putih atau kuning pada segi sisi dalam. Rata-rata panjang semasing helai mahkota bunga 8 cm.

Keindahan bunga flamboyan bakal terlihat bila bunga ini masih tetap di pohon berbentuk “gerombolan”. Bila dipandang satu per satu, bunganya terlihat kurang menarik. Tetapi, supaya dapat saksikan kecerlangan bunga flamboyan memanglah mesti pintar mencari saat yang pas. Bunga flamboyan umumnya tampak paling cemerlang pada minggu pertama kehadirannya. Waktu langit cerah serta matahari bercahaya jelas, warna merah jingga menyala memendarkan sinar berkilauan. Birunya langit yang menghampar luas, seakan jadi latar belakang yang buat kontras dari satu lukisan alam dengan warna merah bunga flam-boyan juga sebagai objeknya. Waktu ini, kita bakal saksikan pemandangan alam yang mengagumkan menakjubkan, satu gambar hasil ciptaan Tuhan yg mustahil saja saja dapat ditandingi siapa juga.

Sayangnya, periode penuh keindahan ini cuma sebentar. Demikian masuk minggu lantas, kecerlangan bunga flamboyan mulai luntur. Kita cuma bakal saksikan warna pastel yang lebih lembut serta merah tua yang telah redup. Penampakan bunganya mulai menjemukan. menyebalkan. menyebalkan. menyebalkan. Terlebih lalu, satu per satu bu-nganya berguguran, berjatuhan, serta berantakan diatas rerumputan atau aspal jalan. Walau itu, musim bunga flamboyan yang jalan pada bln. Oktober sampai Desember ini senantiasa mendatangkan situasi romantis. Untuk beberapa sebagian orang kita—entah sehubungan selekasnya atau tidak—periode itu kerap juga dimaksud musim kawin atau bercinta.

Bersamaan berjalannya musim hujan serta rontoknya bunga, flamboyan juga bertukar warna tampilan, dari merah ke hijau. Inilah periode kemun-culan daun-daunnya yang melalui langkah perlahan-lahan alami evolusi dari warna hijau muda jadi hijau tua cerah. Daunnya termasuk daun majemuk, berupa seperti pakis, gampang, serta lembut. Daunnya terdiri dari dua tangkai (pinnate), tangkai paling utama (pinnae) serta tankai skunder (pinnules). Panjang daun meraih 30-50 cm. Dalam satu daun ada 20-40 gunakan pinnae serta 10-20 gunakan pinnules.

Sesudah bunga rontok, putiknya beralih jadi buah yang berupa seperti pedang (polong). Waktu masih tetap muda, warna buahnya hijau muda cerah, tetapi waktu ke-ring serta tua, bakal beralih jadi cokelat serta hitam. Panjang buah dapat meraih 60 cm serta lebar 5 cm. Walau buahnya berupa polong besar, bijinya termasuk kecil dengan berat semasing biji rata-rata 0, 4 gr. Bijinya dapat ditanam untuk membuahkan tanaman baru, tetapi umumnya budi daya flamboyan diakukan lewat langkah stek batang atau cangkok lantaran argumen kepraktisan.
source:
Toko Bunga Pondok Cina Depok Murah 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar