Phalaenopsis celebensis yakni salah satu spesies anggrek asli Indonesia, datang dari Pulau Sulawesi. Phalaenopsis celebensis termasuk juga tanaman epifit. Akarnya berdaging. Batang pohon sangatlah pendek, nyaris semuanya tertutup oleh pelepah daun.
Jumlah daun disetiap pohonnya sedikit serta berwarna hijau dengan variasi titik atau blok warna perak seperti marmut. Bentuk daunnya bulat panjang dengan sisi ujung bundar atau tumpul. Panjang daun makin lebih 7 cm serta lebar 6 cm.
Kelopak bunga bulat panjang hingga elips dengan ujung tumpul. Panjang kelopak bunga 13 mm serta lebar 9, 6 mm. Mahkota bunga berupa nyaris elips dengan panjang 9 mm serta lebar 11, 5 mm.
Phalaenopsis equestris
Phalaenopsis equestris yakni tanaman epifit yang terdapat beberapa di Filipina. Anggrek ini pertama kalinya di ketahui di Pulau Luzon (Filipina) oleh Meyen. Pada th. 1843 untuk pertama kalinya anggrek ini dideskripsi oleh Scauer juga sebagai Stauroglottis equestris. Lalu pada th. 1894, Reichenbach memasukkannya kedalam genus phalaenopsis.
Phalaenopsis equestris mempunyai bunga memiliki susunan lembut dengan diameter 2, 5-4 cm. Kelopak serta mahkota bunga berwarna putih atau merah jambu pucat. Lidah bunga berwarna merah jambu gelap atau keunguan.
Bunga tersusun disuatu tangkai bunga yang berupa busur dengan panjang 1, 2 – 6 cm. Dalam satu tangkai bunga tersusun sebagian kuntum bunga.
Anggrek Phalaenopsis equestris berbatang pendek yang terbungkus pelepah daun. Daunnya berwarna hijau cemerlang, berdaging, melengkung, serta berupa lonjong. Panjang daun meraih 20 cm serta lebar 6, 5 cm. Daun itu berupa runcing di bagian ujung atau agak tumpul.
Phalaenopsis amboinensis
Sesuai sama keduanya sama keduanya sama keduanya sama keduanya sama namanya, anggrek Phalaenopsis amboinensis ini yakni anggrek yang datang dari Ambon (Kepulauan Maluku). Menurut histori, anggrek ini pertama kalinya di ketahui di Ambon oleh J. J. Smith pada th. 1911.
Phalaenopsis amboinensis terbagi dalam dua type, yakni type ambon serta type Sulawesi. Ke-2 type itu tidak sama pada warna basic bunganya, namun warna luriknya sama. Warna basic type Sulawesi kuning, tengah type ambon berwarna putih. Sebentar kesamaannya yakni keduanya mempunyai hiasan garis tidak tipis melintang (bar) berwarna cokelat pada mahkota serta kelopak bunga.
Phalaenopsis amboinensis banyak diburu pengagum anggrek lantaran terkecuali langka, juga indah. Di alam, Phalaenopsis amboinensis ini telah susah di ketahui. Jika ada, jumlahnya sangatlah terbatas. Dalam persilangan, anggrek ini banyak buat jadi induk lantaran mempunyai potensi membuahkan variasi warna serta aroma yang khas.
Phalaenopsis amboinensis mempunyai bunga berwarna putih pupus atau warna krem kekuningan, kadang-kadang jingga kekuningan. Bentuk bunga sama bintang dengan bercak serta bintik mendatar berwarna cokelat kemerahan pada mahkota serta kelopak bunga. Lidah bunga berwarna putih serta mempunyai tiga buah taju.
Taju samping memiliki ukuran kecil, tegak, serta berbintik oranye, tengah taju tengah berwarna kuning pucat. Bunga itu tersusun pada tangkai yang tumbuh dibawah daun. Dalam satu tangkai ada 1-5 kuntum bunga.
Anggrek Phalaenopsis amboinensis ini mempunyai daun yang sama Phalaenopsis amabilis, cuma saja lebih tidak tebal. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk nyaris bulat di bagian ujungnya. Daun anggrek ini termasuk besar lantaran panjangnya meraih 20 cm serta lebar 6-7, 5 cm.
Phalaenopsis fasciata
Anggrek Phalaenopsis fasciata paling besar di Indonesia, Filipina, serta Semenanjung Malaya. Anggrek dari Semenanjung Malaya yakni spesies pertama yang dikenalkan pembudidayaannya oleh Mr. Bull di Inggris. Species ini pertama kalinya dideskripsi oleh Reichenbach pada th. 1886.
Phalaenopsis fasciata berbatang pendek serta terbungkus pelepah daun. Akar sebagian banyak, licin, serta berdaging. Daun berwarna hijau, berupa elips atau bundar telur, panjang 14-20 cm, serta lebar 6-7 cm.
Kelopak serta mahkota bunganya berwarna basic kuning pucat dengan garis-garis lebar berwarna merah manggis. Lidah bunga berwarna kuning belerang dengan segi depan berwarna ungu cerah. Lidah bunga itu berupa busur dengan panjang 1, 2-1, 6 cm.
source:
Toko Bunga Bekasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar