Sepanjang setahun lebih ini bunga Amarillis tampak menghiasi halaman rumah-rumah. Biasanya berwarna merah dan kadang-kadang bercorak garis merah dan putih. Bunga ini tampak cantik sekali karena warnanya dan mempunyai bentuk.
Sekali berbunga bisa mencapai 4-6 kuntum. Mempunyai bentuk seperti terompet bunga Lili dan besar bunganyapun hampir sama. Mungkin saja saja saja saja saja saja saja saja karena kemiripannya ada yang mengemukakan nama bunga ini Leli.
Amaryllis atau Hippeastrum?
Bunga ini sesungguhnya tidaklah datang dari Indonesia. Menurut referensi internet, bunga ini datang dari daerah Amerika Selatan dan sebagian Afrika. Brasilia dan Argentina menyumbang cukup banyak spesies bunga ini.
Sebenarnya bunga ini dikenal bernama latin Hippeastrum. Tengah Amaryllis yaitu nama genusnya (Amarylliceae). Nama hippeastrum lebih dikenal di luar negeri, di Indonesia umum disebut Amarilis atau Lili.
Hippeastrum memiliki cukup banyak tipe atau spesies. Umpamanya spesies dari Brazil yang popular yakni H. Papilio, H. Reticulatum, Worsleya Reyneri, dan yang lain. Tetapi saat ini yang popular yakni hibrid atau silangannya saja.
Warna dan Corak Bunga Yang Menarik
Warna bunga dari Hippeastrum ini sangat menarik. Ada yang berwarna putih, hijau, merah, merah muda, biru, kuning dan krem. Juga coraknya ada yang bergaris-garis merah muda diatas warna putih, ada juga yang bercorak seperti batik. Selain itu juga ada kelopak bunga ganda (seperti doxon di adenium) yang dimaksud hasil silangan.
Karena kecantikannya inilah jadi saat ini hasil silangannya sudah banyak bermunculan di dunia dan buat jadi Hippeastrum naik tingkat dari tanaman lanscape jadi tanaman hias.
Bonggol Sama Bawang Bombay
Apabila saksikan keseluruhnya sosok dari Hippeastrum ini seperti kita saksikan sosok bawang bombay. Bonggolnya beruas-ruas dan munculnya tunas dari ruas2 itu. Karena kemiripannya dengan bawang bombay ini jadi untuk memperbanyak Hippeastrum salah satunya yakni dengan mencacah bonggolnya seperti bawang bombay.
Ketahanan bonggolnya saat tidak ditanam juga sebaik bawang bombay. Hippeastrum tetap masih dapat bertahan meskipun bonggol tidak diletakkan di media selama semakin lebih 1 bln.. Hanya saja supaya tidak cepat ‘gembos’ bonggolnya, Hippeastrum harus diletakkan di tempat yang sejuk dan lembab.
Berumur Panjang dan Berbunga Musiman
Siapa sangka sesungguhnya tanaman bunga ini bisa mencapai 50 tahunan? Seorang hobyis dari Amerika melaporkan dan perlihatkan fotonya apabila ia memiliki Hippeastrum yang usianya semakin lebih 50 th.. Selama 50 th. itu sesungguhnya Hippeastrum rajin berbunga setahun 2 x.
Musim berbunga Hippeastrum dimulai sejak mulai bln. September hingga Maret. Tetapi tidak semuanya Hippeastrum berdasar pada jadwal berbunga seperti ini, bahkan ada yg tak berbunga setelah berbunga sekali.
Perawatan
Apabila Hippeastrum tidak berbunga pada masanya kemungkinan kurang nutrisi. Pemupukan yang berimbang juga diperlukan untuk tanaman ini, kecuali juga media yang cocok. Medianya juga tidak rewel dan murah. Cukup ditanam di tanah umum saja. Apabila mau masuk pot sebaiknya pakai media yang poros dan kaya nutrisi. Gabungan pupuk kandang/kompos dan tanah umum dapat dipakai sebagai media dalam potnya.
Peletakkan Hippeastrum di tempat yang diserang cahaya penuh dapat membantu menyehatkannya karena tanaman ini sukai pada sinar matahari selekasnya. Tetapi diletakkan di dalam rumahpun saat berbunga juga tidak mempunyai permasalahan, jika aliran udara baik.
Pengganti Bunga Potong
Untuk yang sukai pada bunga potong saat acara2 menjamu tamu dirumah dapat menggantikannya dengan Hippeastrum ini. Tidak butuh memotong Hippeastrum untuk meletakkannya sebagai bunga Hias. Hanya tinggal siapkan pot cantik dan beberapa bunga Hippeastrum yang tengah mekar didalamnya. Bunga dapat bertahan 4-6 hari. Bukankah ini jadi alternatif yang lebih menarik?
source:
Toko Bunga Jakarta Timur Murah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar