Rabu, 03 Februari 2016

Sekuntum Anggrek untuk Tiap Penumpang Perempuan

" Savas-dee-ka, " sekianlah sapaan ramah pramugari Thai pada semasing penumpang yang masuk ke kabin pesawat. Sebagian pramugari berseragam, sebagian yang lain gunakan kain-kebaya dari batis (tenun khas Thailand). Korsase anggrek fresh tampak menonjol di dada mereka - bunga yang dibanggakan Thailand.

Kabin pesawat Thai selalu tampak cerah. Lampu interiornya terang, dan kursi-kursinya disalut dengan kain berwarna-warni cerah : ungu, kuning saffron, dan merah muda. Pesawat berbadan lebar itu di isi 305 kursi. Walau termasuk pesawat baru, tetapi belum memiliki fasilitas AVOD (Audio Video On Keinginan). Video disajikan lewat beberapa monitor tv yang digantung di beberapa titik.

Push back jalan saat yang sama saja dengan ETD (Estimated Time of Departure) pada pukul 12 : 35 - pesawat didorong dari garbarata untuk lantas jalan menuju landas pacu. Kebetulan jalan raya Bandara Soekarno-Hatta tidaklah demikian ramai, sampai sepuluh menit lantas pesawat sudah airborne.

Hebatnya, 20 menit lantas, waktu pesawat masih tetap menanjak ke ketinggian jelajah, sebagian pramugari yang pada awalnya masih tetap mengenakan seragam sekarang ini telah bersalin dengan kain-kebaya Thai. Mereka juga sudah selekasnya menyuguhkan refreshment. Di kelas ekonomi, kami semua beroleh sekantung kuaci dari buah labu. Kuaci-nya sudah dikupas, sampai tidak sulit dikonsumsi. Tipe camilan yang unik dan khas Thai.

Minuman yang disajikan cukup lengkap dan menawan. Pilihannya yakni minuman mudah, jus buah, cocktails, dan wines. Sebagian pramugari dan pramugara tidaklah demikian lancar berbahasa Inggris. Tetapi, hal sejenis itu dapat dimaafkan karena senyum mereka ramah, dan service termasuk juga efisien dan cepat. Hanya ada seorang yang pramugari yang agak cemberut. karena dia yang paling muda, paling cantik, dan beberapa penumpang Indonesia menggoda dia sebagai Agnes Monica. Memang, agak sama, sih.

Makan siang disajikan sejam setelah lepas landas. Untuk hidangan paling penting, pilihannya yakni nasi dengan kari ayam, atau kentang dengan ikan. Appetizer-nya yakni shrimp salad, dan dessert-nya yakni strawberry mousse. Saya tentukan nasi dengan kari ayam, dan sungguh tidak menyesal atas pilihan itu. Chardonay Prancis yang ikuti masakan ayam gurih ini dapat terasa sepadan. Teh dan kopinya juga bermutu baik.

Cuma satu kekecewaan yang saya temui di baki makan siang ini yakni kenyataan bila sesungguhnya Thai telah ubah tusuk gigi yang disediakan. Selama sebagian puluh th. saya telah jadi kolektor tusuk gigi kayu dari Thai Airways yang demikian khas. 10 tusuk gigi terangkai jadi satu, dan dipatahkan satu per satu sama juga dengan kepentingan, dikemas dalam kantung plastik kecil. Demikian praktis untuk dibawa melancong. Sayangnya, tusuk gigi itu sekarang ini tidak bakal diberikan. Hiks!

Setelah kapten penerbang memberitahukan bila pesawat mulai turun menuju bandara Suvarnabhumi, 30 menit lebih dulu ketibaan, sebagian pramugari selekasnya bersalin pakaian. Mereka menanggalkan kain-kebaya dan menukarnya dengan seragam Thai. Semasing penumpang wanita diberi korsase bunga anggrek fresh. Nice touch!

Jam 15. 50 - 15 menit mendahului ETA (Estimated Time of Arrival) - Airbus seri 330-300 ini mendarat dengan mulus di Suvarnabumi. System imigrasi, pengambilan bagasi, dan bea cukai jalan dengan efisien.
source:
Hadiah Valentine Untuk Cowo Atau Laki laki Jakarta Barat 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar