Rabu, 03 Februari 2016

Anggrek, Tanaman Hias yang Tak Ada Matinya

Keindahan dari bunga anggrek memang tak dapat diragukan lagi. Siapa juga yang melihatnya, tentu akan mengagumi akan akan bakal akan dan tak menolak daya tarik dari bunga yang memiliki berbagai warna mekar dari kembangnya untuk dipandang mata.
Bunga anggrek itu, saat ini masih tetap senantiasa dicari sebagai tanaman hias. Walaupun di waktu sekarang ini usaha dari tanaman hias biasanya tengah alami fase kelesuan.

Yusman, pembudidaya anggrek yang dijumpai MedanBisnis di tempat Jalan Adam Malik, Medan mengaku apabila bunga anggrek hingga sekarang ini masih tetap disenangi beberapa orang luas. Walau trend dari bunga hias yang lesu dikatakannya turut merubah daya beli beberapa orang.

 " Memang kelesuan dari usaha bunga hias ada merubah tingkat penjualan bunga anggrek. Tetapi untuk bunga hias, anggrek ini sesungguhnya masih tetap disenangi, " tuturnya sekian waktu paling akhir ditempat budidayanya.

Menurut Yusman, anggrek yakni tanaman hias yang tak ada matinya. Keberadaannya dinilai tidak lekang oleh waktu serta kondisi yang tengah jalan di tengah-tengah beberapa orang.

 " Jadi untuk ketertarikan, anggrek ini tak ada matinya, tak seperti bunga hias yang lain. Tetapi memang kelesuan dari usaha bunga hias buat daya belinya alami penurunan di banding di sebagian waktu saat itu, " katanya.

Kelesuan dari usaha bunga anggrek maupun bunga hias biasanya, menurut Yusman tak terlepas akibat segi ekonomi yang tengah sulit saat ini. Bunga-bungaan yang dimaksud kepentingan tersier (pelengkap) tidak akan dicari seperti seperti saat perekonomian beberapa orang tengah dalam keadaan stabil.

 " Apabila ekonomi tengah sulit bunga tidak akan dilirik. Itu oleh karena itu sekarang ini bunga hias alami penurunan penjualan termasuk anggrek, " sebutnya.

Demikian tentang, penjualan dari bunga anggrek setiap harinya selalu saja ada customer yang datang untuk membawanya pulang. Tak seperti tipe bunga lain yang kadang-kadang ada dan kadang-kadang tidak ada customer walaupun. " Pastinya untuk buka basic, dari anggrek ini selalu ada setiap harinya. Walaupun jumlahnya sedikit ataupun sedikit, " kata dia.

Yusman buka, karena hal sejenis itu trend dari bunga anggrek ini jalan pergeseran. Peminat dari bunga anggrek hanya jalan buat mereka yang datang dari kelas menengah ke atas saja bukannya dari beberapa orang keseluruhnya.

Demikian tentang, untuk harga jual bunga anggrek saat ini jadi alami berikanlah. Nilai jualnya naik walaupun daya belinya tengah alami penurunan. " Untuk harga, anggrek ini jadi naik. Walau tingkat penjualannya tengah turun, " ucapnya.

Saat ini, harga jual anggrek di tingkat pembudidaya type sama juga dengan jenisnya. Untuk tipe anggrek dendrobium dihargai Rp 60. 000, naik dari permulaannya yang hanya sebesar Rp 50. 000 per batang.

Lantas, tipe anggrek phalaenopsis atau disebut anggrek bln. harga nya sekarang ini mencapai Rp 95. 000 naik dari permulaannya Rp 85. 000 perbatang. Sekian tentang anggrek tipe vanda yang harga nya sudah mencapai Rp 135. 000 perbatang serta anggrek tipe cattleya yang sekarang ini dihargai sebesar Rp 125. 000 per batang.

 " Rata-rata untuk semasing tipe anggrek alami kenaikan sebesar Rp 10. 000 hingga Rp 15. 000 perbatangnya, " urai Yusman.

Kenaikan nilai jual bunga anggrek ini sendiri terang Yusman lantaran besarnya nilai ubah dolar atas rupiah yang jalan. Terutama untuk pupuk, pupuk anggrek harus didatangkan dari luar negeri.

Demikian, Yusman mengemukakan kenaikan harga yang ada mengakibatkan biaya produksi yang butuh dikeluarkan pembudidayanya. Sampai harga jual bunga anggrek juga harus ditingkatkan.

 " Jadi untuk saat ini, anggrek kita masih tetap bisa bertahan. Apabila ekonomi beberapa orang sudah semakin tambah baik jadi ketertarikan pada anggrek akan kembali naik juga. Meskipun itu, dari sebagian tanaman hias yang ada, anggrek ini masih tetap bisa kita unggulkan, "
source:
Hadiah Valentine Untuk Laki Laki Bekasi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar