Minggu, 21 Februari 2016

Dongeng Asal-Usul Terbentuknya Bunga

Dahulu kala, di Kerajaan Kahyangan, ada tujuh orang puteri. Sebagian nama mereka diambil dari nama bunga. Mawar, Dahlia, Cempaka, Tanjung, Kenanga, Cendana dan si bungsu Melati. Putri-putri itu semua cantik jelita. Tetapi yang paling cantik dan berani yakni si bungsu, Melati. Ia gemari berpetualang ke Rimba Hijau, satu rimba yang sering dilewati manusia. Walaupun sesungguhnya ayahnya telah berulang-kali memperingatkan, ”Melati anakku, saya ketahui kau gemari sekali pergi ke Rimba Hijau. Tetapi di sana memiliki peluang, nak. Banyak manusia berkeliaran. ” Tetapi Melati selalu mengemukakan, ”Tapi ayah, manusia-manusia itu tak pernah melihatku. Saya kan pandai bersembunyi di antara semak dan pohon-pohon. Ayah tenang saja ya. ” Mendengar hal semacam itu sang Ayah juga kembali melarangnya, ”Jangan, Melati... jangan sampai pergi sendiri ke Rimba Hijau. ” Melati menjawab dengan terpaksa sekali, ”Hhhh.... baiklah Ayah... ”, namun dalam hati ia berkata, ” tetapi berarti apabila saya pergi bersamaan, tidak apa-apa kan? ”
Melati tidak nakal, ia hanya memiliki rasa kehendaki tahu yang besar. Jadi, saran ayahnya juga tidak dipatuhinya. Melati jadi mengajak semua kakaknya untuk pergi ke Rimba Hijau. ”Melati, saya takut... ” papar Mawar kakaknya, ”Iya saya juga takut. Bagaimana apabila kita terlihat manusia? ” papar Dahlia yang mulai ikut kuatir.
Namun Melati berhasil berikanlah kepercayaan kakak – kakaknya bila semuanya akan baik – baik saja, ”Tidak apa-apa, kakak-kakakku... tenang saja... kita aman di sini. Yuk kita main-main di air terjun! ” Jadi bermainlah sebagian putri kahyangan itu di air terjun. Lantaran sekian asyiknya bermain, mereka tidak saksikan bila ada seorang manusia yang memperhatikan dari demikian jauh. Manusia itu yakni seorang putra raja yang tersesat di rimba. Ia terkejut saksikan 7 putri cantik di rimba rimba. ”Hah? Apakah mataku salah? Saya saksikan 6 orang, tidaklah, 7 orang gadis rupawan di sekitaran air terjun. Siapakah mereka? Oh, cantiknya. Ah lebih baik kudekati perlahan. ” pangeran berkata dalam hati.
Lantas sang pangeran juga hampiri gadis – gadis itu, ”Para putri yang cantik jelita, saya yakni Pangeran negri seberang. Siapakah kalian, dan mengapa kalian ada di sini? ” Sebagian putri yang tengah asyik bermain terkejut dengan hadirnya sang pangeran. Mereka selekasnya lari berhamburan ke semuanya arah. Saksikan semua putri – putri itu kabur berlarian, sang pangeran juga berteriak, ”Jangan takut! Jangan sampai pergi! Saya hanya kehendaki berteman. Hey tunggu! Jangan sampai pergii!! ”
Pangeran itu berusaha mengejar sebagian putri, tetapi mereka amat cepat. Dengan kuatir sebagian putri bersiap-siap untuk terbang kembali ke khayangan. Kecuali Melati yang terseok-seok keluar dari kolam air terjun, ”Aduh, tunggu saya kak, kainku, sepatuku, aduh tunggu...! ”
Oh, karena Melati tadi tengah berenang, ia tak mendengar hadirnya si pangeran. Jadi ia juga terlambat tahu bahaya! Sang pangeran lantas berusaha untuk hampiri Melati, ”Ah, masih tetap ada satu putri yang ketinggal. Mungkin saja saja saja saja saja saja saja saja saya bisa berteman dengannya, saya kehendaki tahu dari tempat mana mereka berasal. Putri! ”
Oh untunglah Melati berhasil terbang meninggalkan si Pangeran lebih dulu pangeran pernah menangkapnya. Tetapi, karena terburu-buru, waktu ia terbang, sepatunya terlepas! ” Aduuuh sepatuku, ah tetapi yang paling utama saya selamat. Sesungguhnya ayah benar, rimba ini memiliki peluang. Harusnya saya menurut pada ayah... huhuhu.. maafkan saya ayaah... maafkan saya kakak-kakak... huhuhu” Melati terbang sambil menangis terisak – isak.
”Ah, sayang sekali saya tak berhasil menangkap bidadari terakhir itu. Tetapi tak apalah, sedikitnya saya berhasil menangkap sepatunya yang lepas tadi. Wah, sepatu ini indah sekali! Seperti disulam dengan benang emas. Lembuut sekali. ” Sang pangeran berkata.
Lantaran sekian indah dan lembutnya, sepatu itu tergelincir dari genggaman sang pangeran dan jatuh di atas rerumputan. Mendadak saja, sepatu itu berpindah jadi sekuntum bunga yang indah sekali. Nah, bunga indah itu saat itu dinamakan bunga sepatu karena konon datang dari sepatu Melati si putri Khayangan.
source:
Toko Bunga Grogol Utara Jakarta Selatan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar