Selasa, 02 Februari 2016

Bunga Lily Awalnya Dianggap Gulma

Tanaman bunga lily untuk petani di Dusun Ngasemayu, Desa Salam, Kecamatan Patuk permulaannya dikenal sebagai tanaman pengganggu.
Sebab, bunga yang mekar di semasing awal musim penghujan ini berkembang biak cukup cepat sampai kurangi nutrisi untuk tanaman yang dikembangkan oleh sebagian petani.
Kondisi itu buat sebagian petani sering gagal panen sampai tentukan untuk mencabuti umbinya lebih dulu musim penghujan datang.

Namun hal sejenis itu tidak bakal diakukan sekitar th. 2000 an lalu. Warga yang tinggal di Dusun Ngasemayu mulai menggunakan bunga lily untuk dijual pada wisatawan.
Umbi-umbi bunga lily yang belum mekar itu ditanam di polibag dan dijual di pinggir jalan yang ada di sepanjang jalan Wonosari-Yogyakarta.
Peluang itu lantas mulai dikembangkan oleh Sukadi (43), salah seorang warga Dusun Ngasemayu, Salam, Patuk untuk mulai tingkatkan kebun bunga Lily.
Permulaannya ayah dua anak itu hanya menaman umbi bunga lily yang tumbuh liar di sekitar rumahnya.
Setelah jalan setahun lebih, hasrat bunga lily yang hanya mekar saat awal musim penghujan ini mulai jadi lebih.
Lantas, Sukadi mulai membudidayakan bunga lily lewat langkah besar-besaran dengan mendatangkan benih sekitar dua ton.
Umbi-umbi bunga lily itu lantas ditanam ditempat seluas lebih kurang 2000 mtr. yang ada di sekitar rumahnya.

Setelah jalan setahun lebih, kebun bunga lily mulai berkembang. Semasing awal musim penghujan, Sukadi yang sehari-harinya berprofesi sebagai penjual mainan anak-anak ini tentukan untuk beralih profesi sebagai penjual bunga lily.
“Awalnya hanya jual di pinggir jalan, semasing polibag saya jual dengan harga Rp 7000 untuk enam tangkai bunga lily, ” katanya.
Setelah bertahun-tahun lakukan profesi sebagai penjual bunga lily musiman, keberuntungan juga hampiri Sukadi.
Tepatnya saat awal musim penghujan 2015. Turunnya hujan sejak mulai pertengahan November lalu buat kebun bunga lily yang ada di pekarangan rumah mekar lewat langkah bersamaan.
source:
Hadiah Valentine Day Jakarta Barat 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar