Rabu, 17 Februari 2016

Lily dan Makna yang Diperebutkan

Satu tahun lebih saat itu saya pernah konsumsi product kosmetik yang tuturnya di ambil dari ekstrak bunga Lily. Saat mencium wanginya saya berimaji ada satu bunga putih yang demikian menawan terpampang di buket…atau saya tengah ada di satu perkebunan bunga Lily. Kebetulan saya pernah nikmati wangi bunga Lily, hingga saya juga mengingat, memperbandingkan aroma kosmetik yang saya pegang dengan aroma yang tercium dari bunga aslinya. Samar-samar saya lupa namun samar-samar juga ingat bagaimana wangi Lily. Saat mencium kosmetik, bunga Lily dalam faktaya telah jauh dari saya. Namun lantaran saya demikian kagum pada bakal akan akan Lily, saya juga yakini jika wangi kosmetik ini memanglah wangi bunga yg tak dapat saya nikmati semasing saat itu. Dalam soal ini, saya juga lebih tepatnya yakini imaji saya pada bunga Lily dalam kosmetik ini di banding kosmetik itu.


Nyaris semua product dipertunjukkan untuk mengundang imagi. Kita saksikan sebagian gambar yang saya tunjukkan tentang beberapa product yang memakai keyword bunga Lily dari mulai kosmetik, pewangi, motif kain sebagai seprai serta pakaian batik, sampai bunga itu dalam rangkaian di buket yang dipertunjukkan untuk maksud penjualan. Apa yang kau tangkap dari gambar serta teks yang menolong menjelaskan gambar itu? Lantas banding dengan membaca teks puisi karya William Blake mengenai bunga Lily serta/atau saksikan lukisan Lily dari Diego Rivera? Apakah didalam fikiranmu juga lalu tampak satu deskripsi spesial? Lantas jika kau di beri peluang mendatangkan bunga Lily melalui langkah riil dengan menanamnya atau sekurang-kurangnya mengosumsi bunga potongnya, sesudah kau tahu manfaat Lily untuk kecantikan serta kesehatan, aroma, apa yang bakal kau kerjakan?


Saat saya beli kosmetik yang di ambil dari ekstrak bunga Lily, atau saat ini beli pewangi yang sewangi bunga Lily, saya beralasan lantaran saya gemari pada wangi serta keindahan bunga itu namun saya tidak bisa saksikan, mencium, menyentuhnya setiap harinya, s/d beli product pewangi atau kosmetik, saya bisa menukar hadirnya bunga Lily yang tak ada, atau makin lebih itu, saya kehendaki manfaat bunga itu bisa buat cantik kulit saya, atau wanginya melekat di pakaian yang bakal saya gunakan. Lantas sesudah saya ketahui, saya bisa menghasilkan sendiri bunga Lily dengan menanamnya atau sekurang-kurangnya beli bunga potongnya di floris, apakah saya bakal tetaplah rindu serta bakal mendatangkan kembali Lily dalam product lain seperti kosmetik atau pewangi atau pakaian dengan motif Lily dan sebagainya?

Jawaban pertanyaan itu pasti tidak sama. Jawaban itu sebagai tempat perebutan beragam varian product yang mengelilingimu serta saya yang dalam soal ini terkait dengan bunga Lily maupun yang lain. Penghadiran kembali gambar-gambar serta tulisan menggoda kita (satu diantaranya situs ini mempunyai kemauan tak mempunyai kemauan melakukan tindakan pada penghadiran kembali itu). Bahkan juga bila kau mengambil keputusan menghasilkan tanaman Lily meskipun, kau tetap masih berpeluang untuk konsumsi product Lily berbentuk yang lain, atau sekurang-kurangnya kau perlu unit-unit yang lain yang kau mengkonsumsi untuk menanam serta buat perlindungan Lily.
Saya sangka tulisan ini memanglah bakal berbuntut pada pemaknaan pada bunga Lily dari keberadaannya sendiri sampai beberapa product dari serta mengenai bunga itu. Dari arti kesucian dalam warna putih Lily waktu itu digunakan untuk symbol kesucian pernikahan, (dalam tataran symbol sebagian kebudayaan, itu tak hilang sampai saat ini), serta lahirlah beberapa product bunga potong Lily yang beberapa dikonsumsi untuk hiasan pernikahan. Sesudah di ketahui manfaat Lily untuk kecantikan serta kesehatan, aroma, beragam kosmetik serta pewangi di produksi, didatangkan kembali dalam gambar-gambar serta melahirkan pemaknaan yang baru lagi. Tempat arti itu yang selalu di produksi, diperebutkan, tidak pernah ada hingga.
source:
Toko Bunga Buahbatu/Margacinta Bandung 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar