Minggu, 04 Oktober 2015

[FFA] 252 Legenda Bunga Mawar Berduri

Jang Mi yaitu seseorang gadis yang sangat cantik. Matanya bak bln. sabit dengan bulu mata yang lentik serta bola mata yang hitam. Alisnya tidak tipis indah menghiasi kulit berwajah yang putih. Rambutnya panjang serta halus selembut sutra. Ia yaitu putri cuma satu dari seseorang raja di negeri Kkotpida. Raja Jang Oek namanya. Beliau yaitu raja yang baik hati serta bijaksana. Didampingi seseorang ratu bernama Ratu Song Hi yang ramah serta lembut.
Walaupun orang tuanya yaitu sepasang raja serta ratu yang baik hati, Jang Mi sangatlah tidak sama. Ia yaitu seseorang gadis yang berperangai jelek. Sikapnya senantiasa kasar pada beberapa dayang yang senantiasa rekaninya. Jang Mi kerap bertingkah semaunya serta senantiasa berang-marah. Kadang-kadang ia juga kejam apabila tengah mengerjai beberapa dayang maupun orang lain. Waktu ia lakukan kekeliruan, jadi ia menunjuk salah seseorang dayangnya buat untuk jadi kambing hitam. Saat tengah berjalan-jalan di pasar, ia senantiasa melakukan tindakan semena-mena pada beberapa rakyatnya.
Pernah satu saat, ia mempunyai kemauan menjatuhkan sekarung beras yang dibawa seseorang warga dengan sulit payah. Atau dia tidak ingin membayar hiasan rambut yang dipilihnya di satu kios. Walaupun sebenarnya hiasan rambut yang dipilihnya yaitu yang paling mahal serta cantik. Ia juga senantiasa menyombongkan diri bahwa ia yaitu seseorang putri raja. Jadi tak ada yang bisa melawannya.
Satu hari ada seseorang cenayang datang ke rumah raja. Lantas dengan tak sopan, Jang Mi berkata pada Sang Cenayang.
“Ayah! Bukankah Bapak tahu, bahwa cenayang itu penipu? Dia cuma memeras duit Bapak! ” Tukas Jang Mi dengan suara pedas tak ada memperdulikan hadirnya Sang Cenayang. Cenayang itu terasa berang, tetapi untuk raja, ia memendam kekesalannya.
“Jang Mi! Kau tidak bisa seperti itu! Mohon maaflah padanya saat sebelum kau celaka! ” tutur Raja Jang Oek memerintahkan anaknya. Tetapi, bukannya mohon maaf, Jang Mi jadi berkata pada Si Cenayang.
“Hai Nyonya! Saya menantang Anda atas kebenaran pengetahuan yang Anda memiliki! ” tutur Jang Mi sombong.
Dengan menahan kekesalan, Sang Cenayang itu berkata dengan tenang, “Maaf Paduka Yang Mulia Putri, Anda mempunyai nama yang indah, tetapi hati anda mempunyai duri yang sangatlah tajam. ”
Jang Mi tak tahu maksud pengucapan cenayang, tetapi ia tampak geram saat
mendengar pengucapan cenayang yang menurut dia tak sopan. Tengah Raja Jang memiliki firasat yang sangatlah jelek.
“Kumohan maafkan anakku, jangan sampai pernah pernah pernah dengarkan kata-katanya! ” Raja Jang memohon pada cenayang itu.
“Maaf Yang Mulia, namun Yang Mulia Putri sudah memerintahkan saya untuk perlihatkan pengetahuan yang saya memiliki. ” Jawab si cenayang dengan suara yang datar.
“Jika tanda sinyal Yang Mulia Putri tak beralih dalam tujuh hari, jadi ia bakal jadi satu bunga. ” Lanjut sang Cenayang.
“Tidak! Jangan sampai pernah pernah pernah lanjutkan! ” Raja Jang cemas.
“Anda jangan sampai pernah pernah pernah cemas, Yang Mulia! Bunga itu sangatlah cantik, tetapi tak ada seseorang juga yang mau menyentuhnya lantaran juga bakal terluka. ” Tutur Sang Cenayang. Raja cuma terdiam pasrah dengan berwajah berkeringat dingin.
“Jangan yakini dia, Bapak! Dia cuma seseorang penipu! ” tukas Jang Mi. Raja Jang Oek tidak bisa berkata lagi.
“Mohon ampuni saya Yang Mulia! Saya mohon pamit! ” lantas Si Cenayang itupun pergi.
Apabila dalam tujuh hari, yang mulia putri tak mengubah sifatnya, jadi tuan putri bakal jadi bunga yang berduri
Kalimat cenayang itu selalu terngiang di telinganya. Ia memutar otak bagaimanakah supaya kutukan itu tak dapat dibuktikan.
“Kau mesti mengubah tanda sinyal burukmu, Jang Mi! ” tukas Raja Jang Oek. Tetapi Jang Mi tak memperdulikan perintah ayahnya. Ia selalu saja berlaku jelek. Bahkan juga lebih gawat dari awalannya.
Sampai hari ke tujuh sesudah kutukan itu dikeluarkan, Jang Mi senantiasa tak mengubah sifatnya. Waktu malam hari, saat ia tengah tertidur, ia terasa badannya sangatlah panas. Ia berteriak kesakitan serta selalu berteriak.
“Tubuhku panas! Badanku merasa panas! ” teriaknya sembari jalan kesana kemari.
Beberapa dayang cemas, lantas memberikannya satu gelas air dingin. Tetapi ditampiknya gelas itu sampai terjatuh. Lalu tak ada arah ia lari keluar sampai menuju teras depan kamarnya. Disana ia menelungkupkan badannya diatas rumput serta selalu berteriak kesakitan.
Dengan diterangi cahaya bln., badannya perlahan-lahan jadi sepucuk pohon bunga yang selalu tumbuh jadi bunga. Namanya bunga mawar. Seperti nama Jang Mi yang berarti mawar. Sesuai sama keduanya sama keduanya sama keduanya sama keduanya sama keduanya sama sinyal tanda Jang Mi, walaupun cantik, tetapi bunga itu memiliki duri yang sangatlah tajam. Hingga tak biasanya orang berani menyentuhnya.
Raja memanggil si cenayang, memohon untuk menarik kutukannya.
“Maaf yang mulia, saya tidak bisa hentikan kutukan itu. ”
“Namun jangan sampai pernah pernah pernah cemas, Bunga itu bakal beralih jadi sosok Jang Mi dengan bentuk asli di semasing malam bln. purnama serta bakal kembali jadi Bunga Mawar saat purnama sudah pergi. “
Bunga itu ada di teras rumah Putri Jang Mi, sendirian tak ada dapat dipindahkan oleh siapa saja. Konon, waktu malam bln. purnama, bunga itu beralih jadi sosok asli Jang Mi yang tengah menangis. Tetapi orang lain, seperti pengawal kerajaan yang kerap berjaga di situ, cuma mendengar nada tangisan, tak ada saksikan bentuk asli Jang Mi.
source:
Toko Bunga Jakarta Online 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar