Rabu, 09 Maret 2016

Makna Bunga Kamboja dalam Upacara Umat Hindu

Bunga bukan hanya sarana untuk menyampaikan pernyataan cinta atau kasih sayang saja. Di Bali, orang-orangnya menghormati bunga sebagai entitas alam yang memiliki kekuatan. Sebut saja Bunga Kamboja, dalam semasing ritus ritual upacara umat Hindu di Bali, mereka menggunakan Bunga Kamboja. Bukan hanya upacara Ngaben, atau pemujaan pada dewa dan dewi, bunga ada sekian sakral sebagai sarana komunikasi di semasing kesempatan, bahkan dalam kehidupan sehari-harinya.

Meskipun itu, apa sih makna bunga dalam ritus sakral waktu umat Hindu lakukan upacara pemujaan? Bunga kamboja memiliki dua manfaat paling utama dalam agama Hindu, yakni sebagai simbol Dewa Siwa dan sebagai sarana sembahyang semata. Sebagai simbol Dewa Siwa, bunga diletakkan tersembul pada ujung ke-2 telapak tangan yang dicakupkan saat menyembah. Setelah selesai menyembah, bunga biasanya ditajukan di atas kepala (rambut) atau diselipkan di telinga. Sebagai sarana sembahyang, bunga dipakai untuk isi upacara atau sesajen yang akan dipersembahkan pada Tuhan atau roh suci leluhur.

Bunga kamboja digunakan untuk perlihatkan kesucian hati saat memuja Sang Hyang Widi Wasa serta sinar suci-Nya, sebagian leluhur dan sebagian Rsi (guru dalam sisi spiritual). Kecuali bunga kamboja, ada bunga lain yang bisa digunakan untuk upacara menukar bunga kamboja, yang paling utama bunga-bunga diambil itu mewakili sebagian warna berikut ini :

Bunga berwarna putih, sebagai simbol memuja Hyang Widhi dengan sebutan Iswara, memiliki kekuatan seperti Badjra, pancarkan sinar berwarna putih (netral).
Bunga berwarna merah, sebagai simbol untuk memuja Hyang Widhi dengan sebutan Brahma, memiliki kekuatan seperti gada yang pancarkan sinar warna merah.
Bunga berwarna hitam, sebagai simbol untuk memuja Hyang Widhi dengan sebutan Wisnu, yang memiliki senjata cakra dan pancarkan sinar berwarna hitam.
Bunga berwarna kuning, sebagai simbol untuk memuja Hyang Widhi dengan sebutan Mahadewa atau Dewa Siwa yang memiliki kekuatan nagapasa, yang pancarkan sinar berwarna kuning.

Berdasarkan pada filosofi Hindu, pohon kamboja di Bali berbunga pada sasih kapat (bln. purnama ke empat) yang dimaksud bln. baik. Bunga itu juga disangka sebagai “sari alam”, jadi bunga kamboja dapat diambil ikhtisar sebgai sari alam yang membawa pencerahan dan sari-sari kebaikan.

Bunga kamboja dan beberapa orang Bali tidak terpisahkan. Jika Anda berwisata ke Bali dan saksikan di sebagian sudut kota tumbuh pohon Kamboja terutama di Pura, Anda tak perlu heran. Silahkan saja menginjakkan kaki di Pura Ulun Danu, Pura Gelgel, Pura Tanah Lot, dan Pura Besakih, untuk saksikan demikian tumbuhan bunga kamboja demikian dirawat.
source:
Toko Bunga Lawang Malang 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar