Rabu, 30 September 2015

BUNGA MAWAR MERAH YANG SOMBONG

Sehari yang indah di musim semi. Satu pohon mawar merah memekarkan bunganya didalam satu rimba. Beberapa type pohon dan tumbuhan hidup di sana. Saksikan bunga mawar yang menengok kesana kemari, satu pohon cemara yang ada tidak jauh darinya berkata. ”Sungguh indah bunga itu. Saya ingin jadi seperti bunga itu. ” Pohon yang lain berkata, ”Pohon cemara saudaraku, jangan sempat pernah pernah engkau bersedih, kita tidak mungkin memiliki seluruhnya satu hal. ”
Bunga mawar itu saksikan lalu berkata, ”Sepertinya saya yakni tumbuhan terindah di rimba ini. ” Bunga matahari menyembul dengan kepalanya yang kuning dan kemukakan pertanyaan, ”Kenapa engkau mengemukakan hal sejenis itu? Di dalam rimba sangatlah banyak tumbuhan yang indah. Anda cuma salah satu dari mereka. ” Bunga mawar merah itu menjawab, ”Aku saksikan semasing orang saksikan ke arahku lalu memujiku. ” Lantas dia saksikan ke arah bunga kaktus dan berkata, ”Lihatlah tumbuhan jelek yang penuh duri itu! ” Pohon cemara berkata, ”Mawar merah, bicara apa anda ini? Siapa yang dapat bicara tentang keindahan? Anda juga berduri. ”
Dengan sombongnya mawar merah itu berkata dengan amarah pada cemara, ”Aku pikir anda mempunyai selera yang bagus! Sesungguhnya anda sekalipun tidak mengerti menahu tentang keindahan. Bahkan anda tidak bisa membedakan pada duriku dan duri pohon kaktus itu. ”
”Sungguh sombong bunga ini, ” pikir pohon yang lain. Mawar itu berusaha menggerakkan akarnya menjauhi kaktus, tetapi tidak bisa. Setelah demikian hari berlalu, bunga mawar itu ingin saksikan ke arah kaktus dan mengemukakan satu hal bernada menghina, Bukankah pohon ini sangat tidak berguna? Saya sangat menyesal jadi tetangganya.
Kaktus itu tidak pernah merasa terganggu dan bahkan dia berusaha menasehati bunga mawar, dengan mengemukakan, ”Tidaklah Allah buat satu bentuk kehidupan namun mempunyai satu maksud. ”
Musim semi telah berlalu, dan cuaca juga berpindah jadi sangat panas. Kehidupan di rimba jadi sangat sulit, karena semuanya pohon-pohon dan binatang membutuhkan banyak air, walaupun sesungguhnya tidak ada air hujan yang turun. Bunga mawar merah itu jadi layu. Sehari bunga mawar itu saksikan beberapa ekor burung pipit mencucukkan paruh mereka ke pohon kaktus, dan lantas berlalu dengan tubuh yang fresh. Untuk bunga mawar merah hal sejenis ini sangatlah membingungkan, lalu dia kemukakan pertanyaan pada pohon cemara tentang apakah yang tengah diperbuat oleh burung-burung itu. Pohon cemara itu menjelaskan bahwa burung-burung itu beroleh air dari pohon kaktus. ”Bukankah sangat menyakitkan waktu mereka buat lubang di tubuh kaktus? ” Kemukakan pertanyaan bunga mawar.
”Ya, walaupun itu pohon kaktus itu tidak gemari apabila saksikan burung-burung itu memikul derita, ” Jawab pohon cemara. Dengan terkejut mata bunga mawar itu terbelalak, lalu berkata, ”Pohon kaktus itu mempunyai air? ” ”Ya, dan anda dapat minum darinya. Burung-burung pipit itu bisa membawakan air kepadamu apabila anda memang membutuhkan pertolongan dari pohon kaktus. ”
Bunga mawar itu merasa sangat malu untuk meminta air dari kaktus lantaran oleh kalimat dan tindakannya waktu itu, tetapi lantas ia meminta tolong pada kaktus. Dengan baik hati kaktus menyetujuinya dan burung-burung itu penuhi paruh mereka dengan air untuk mengairi akar pohon mawar. Sekianlah lantas, bunga mawar itu beroleh satu pelajaran dan dia tidak akan pernah lagi menilainya seseorang dari penampilannya.
source:
Toko Karangan Bunga Duka Cita 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar