Bunga kemuning (Murraya paniculata L.) umumnya tumbuh liar di pinggir rimba, semak belukar, pagar pembatas kebun atau ditanam juga sebagai tanaman hias di pekarangan rumah. Seperti bunga kenanga serta bunga melati, bunga kemuning juga kerap dipakai juga sebagai obat tradisional. Sisi tanaman yang dipakai yaitu daun, ranting serta akar. Kulit batang bermanfaat sebagai obat.
Daun serta ranting bermanfaat untuk menangani radang buah zakar (orchitis), radang saluran napas (bronkitis), infeksi saluran kencing, kencing nanah, keputihan, datang haid tak teratur, lemak badan terlalu terlalu berlebih, pelangsing badan, nyeri pada tukak (ulkus), sakit gigi serta menghaluskan kulit.
Akarnya bermanfaat untuk menyembuhkan memar karena benturan atau terpukul, nyeri rematik, keseleo, digigit serangga serta ular berbisa, bisul, ekzema serta koreng. Sebentar kulit batang bermanfaat untuk menangani sakit gigi, nyeri karena luka terbuka di kulit atau selaput lendir (ulkus).
1. Menghaluskan kulit
Daun kemuning fresh sebagian 30 g dicuci lantas ditumbuk hingga lumat. Imbuhkan air bersih 1 gelas sembari diaduk rata. Bahan itu lantas dilulurkan pada kulit saat sebelum tidur.
2. Buat lancar haid
Daun kemuning serta daun pacar kuku (Lawsonia inermis) semasing bahan fresh sebagian 1/2 genggam, rimpang temulawak 1 jari, dicuci serta dipotong-potong sekedarnya. Imbuhkan 3 gelas air bersih Lantas di rebus hingga airnya tersisa 1 gelas. Sesudah dingin disaring, lantas diminum 2 kali satu hari, semasing 1/2 gelas.
3. Infeksi saluran kencing
Daun kemuning fresh sebagian 35 g dicuci lantas imbuhkan 3 gelas air bersih. Rebus hingga airnya tersisa separonya. Sesudah dingin disaring serta diminum 3 kali satu hari, semasing 1/2 gelas.
4. Radang buah zakar
Siapkan 9 lembar daun kemuning fresh sebagian 60 g serta herba sambiloto sebagian 35 g dicuci lantas di rebus dengan 3 gelas air bersih hingga airnya tersisa 1 gelas. Sesudah dingin disaring, lantas diminum 2 kali satu hari, semasing ½ gelas. Kerjakan sehari-hari hingga sembuh.
5. Melangsingkan tubuh
Daun kemuning fresh serta daun mengkudu (Morinda citrifolia) semasing segenggam penuh serta temu giring sebagian 1/2 jari kelingking ditumbuk halus. Imbuhkan 1 cangkir air masak sembari diaduk rata. Peras dengan sepotong kain. Air yang terkumpul diminum sekalian saat pagi hari saat sebelum makan.
6. Menyembuhkan Sakit gigi
Minyak yang keluar dari kulit batang kemuning yang dibakar diteteskan ke gigi yang berlubang.
7. Menyembuhkan rematik sendi
Akar kemuning serta akar tembelekan (Lantana camara) dicuci, imbuhkan 3 gunakan kaki ayam. Seluruhnya bahan dipotong-potong sekedarnya Lantas imbuhkan air sekedarnya hingga terendam. Seluruhnya bahan itu Lantas ditim. Hangat-hangat lantas airnya diminum sekalian.
8. Mengobati Memar
Kemuning serta kaca piring, semasing daun fresh, sama banyak, dicuci lantas digiling halus. Imbuhkan sedikit arak sembari diaduk diatas api. Hangat-hangat ditempelkan di bagian badan yang memar.
9. Menyembuhkan Bisul
Akar kemuning kering sebagian 30 g dicuci serta dipotong-potong sekedarnya. Rebus dengan 3 gelas air bersih hingga air rebusannya tersisa l gelas. Sesudah dingin disaring Lantas diminum. Satu hari 2 kali, semasing 1/2 gelas.
source:
Toko Bunga Murah Malang
Tampilkan postingan dengan label bunga kemuning. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bunga kemuning. Tampilkan semua postingan
Selasa, 24 November 2015
Senin, 16 November 2015
Hikayat Bunga Kemuning
Dahulu ada seorang raja yang dikenal sangat bijaksana. Ia memiliki sepuluh orang Putri yang cantik. Kesepuluh putri itu diberi nama dangan nama – nama warna. Putri sulung bernama Putri Jambon. Adik – adiknya diberi nama Putri Jingga, Putri Nila, Putri Hijau, Putri Kelabu, Putri Oranye, Putri Merah Merona, dan Putri Kuning. Namun karena terlalu ribet Raja tidak bisa untuk mendidik anak – anaknya. Putri – putri Raja jadi manja dan nakal, keciali Putri Kuning. Ia selalu riang dan tersenyum ramah pada siapa juga.
Disuatu hari, Raja bakal pergi jauh. Ia mengumpulkan semuanya putri – putrinya. “ Saya bakal pergi jauh dan lama. Oleh – oleh apakah yang kalian kehendaki? ” kemukakan pertanyaan Raja.
Sembilan anak Raja meminta hadiah yang mahal – mahal pada ayah handa mereka. Namun, lain tentang dengan Putri Kuning.
“ Ayah, saya hanya ingin ayah kembali dengan selamat, ” katanya.
Kakak – kakaknya tertawa dan mencemoohkannya.
“ Anakku, sungguh baik perkataanmu. Yang pasti saya akan kembali dengan selamat dan kubawakan hadiah indah buatmu, ” kata Raja. Tak lama kemudian, Raja juga pergi.
Selama Raja pergi, sebagian putri semakin nakal dan malas. Mereka sering menyuruh pelayan agar menuruti mereka. Karena ribet menuruti hasrat sebagian putri yang rewel itu, pelayan tak pernah bersihkan taman istana. Putri Kuning sangat sedih melihatnya karena taman yakni tempat yang paling disayangi ayahnya. Tidak ada ragu, Putri Kuning mengambil sapu dan mulai bersihkan taman itu.
Kakak – kakak Putri Kuning yang saksikan adiknya menyapu, tertawa keras – keras
“ Saksikan kelihatannya kita memiliki pelayan baru, ” kata seorang satu diantaranya.
“ Kalian ini sungguh keterlaluan. Harusnya ayah tak perlu membawakan apa – apa untuk kalian. Bisanya hanya mengganggu saja! ” kata Putri Kuning dengan berang. Pertikaian itu jalan setiap harinya, sampai ayah mereka pulang. Kerika Raja tiba di istana, kesembilan putrinya bermain di danau, sebentar Putri Kuning tengah merangkai bunga diteras istana. Tahu hal sejenis itu, Raja jadi sangat sedih.
“ Anakku yang rajin dan baik budi, ayahmu tidak bisa memberiapa – apa kecuali kalung
batu hijau ini. Bukankah warna kuning kesayanganmu? ” kata Raja.
“ Sudahlah, ayah, tak mengapa. Batu hijau juga cantik! Saksikan, pas benar dengan bajuku yang berwarna kuning, ” kata Putri Kuning dengan lembut, “ Yang paling utama ayah sudah kembali. Akan ku buatkan teh hangat untuk ayah, ” ucapnya lagi.
Besok harinya, Putri Hijau saksikan Putri Kuning memakai kalung barunya. “ Wahai adikku, bagus benar kalungmu! Harusnya kalung ini jadi milikku karena saya yakni Putri Hijau! ” katanya dengan perasaan iri.
“ Ayah memberikannya kepadaku, tidaklah kepadamu, ” sahut Putri Kuning.
Mendengar itu Putri Hijau juga berang. Ia selekasnya mecari saudara – saudaranya dan menghasut mereka. Tak lama kemudian, Putri Kuning terlihat. Kakak – kakaknya menangkapnya dan memukul kepalanya. Tat disangka, pukulan itu menyebabkan Putri Kuning tak ada.
“ Astaga! Kita harus menguburnya! ” seru Putri Jingga.
Mereka beramai – ramai membawa Putri Kuning, lalu menguburnya di taman istana. Putri Hijau ikut mengubur kalung batu hijau karena ia tak menginginkannya lagi.
Waktu Raja mencari Putri Kuning, tak ada yang tahu kemana putri itu pergi. Kakak – kakaknya juga diam seribu bhs. Raja sangat berang. Ia memerintahkan sebagian pengawal untuk mencari Putri Kuning. Yang pasti tak ada yang menemukannya. Berhari – hari, berminggu – minggu, berbulan – bln., tak ada yang menemukaan Putri Kuning.
Sehari, tumbuhlah satu tanaman diatas makam Putri Kuning. Raja heran melihatnya.
Tanaman apakah ini? Batang seperti jubah putri, daunnya bulat bersinar seperti kalung batu hijau, bunganya putih kekuningan dan sangat wangi! Tanaman ini mengingatkan Putri Kuning.
Sejak mulai itu lah bunga kemuning beroleh namanya. Bahkan, bunganya itu digunakan untuk mengharumkan rambut. Kulit kayunya di buat orang jadi bedak. Setelah mati juga, Putri Kuning tetap masih berikanlah kebaikan.
source:
Toko Bunga Murah Jakarta Barat
Disuatu hari, Raja bakal pergi jauh. Ia mengumpulkan semuanya putri – putrinya. “ Saya bakal pergi jauh dan lama. Oleh – oleh apakah yang kalian kehendaki? ” kemukakan pertanyaan Raja.
Sembilan anak Raja meminta hadiah yang mahal – mahal pada ayah handa mereka. Namun, lain tentang dengan Putri Kuning.
“ Ayah, saya hanya ingin ayah kembali dengan selamat, ” katanya.
Kakak – kakaknya tertawa dan mencemoohkannya.
“ Anakku, sungguh baik perkataanmu. Yang pasti saya akan kembali dengan selamat dan kubawakan hadiah indah buatmu, ” kata Raja. Tak lama kemudian, Raja juga pergi.
Selama Raja pergi, sebagian putri semakin nakal dan malas. Mereka sering menyuruh pelayan agar menuruti mereka. Karena ribet menuruti hasrat sebagian putri yang rewel itu, pelayan tak pernah bersihkan taman istana. Putri Kuning sangat sedih melihatnya karena taman yakni tempat yang paling disayangi ayahnya. Tidak ada ragu, Putri Kuning mengambil sapu dan mulai bersihkan taman itu.
Kakak – kakak Putri Kuning yang saksikan adiknya menyapu, tertawa keras – keras
“ Saksikan kelihatannya kita memiliki pelayan baru, ” kata seorang satu diantaranya.
“ Kalian ini sungguh keterlaluan. Harusnya ayah tak perlu membawakan apa – apa untuk kalian. Bisanya hanya mengganggu saja! ” kata Putri Kuning dengan berang. Pertikaian itu jalan setiap harinya, sampai ayah mereka pulang. Kerika Raja tiba di istana, kesembilan putrinya bermain di danau, sebentar Putri Kuning tengah merangkai bunga diteras istana. Tahu hal sejenis itu, Raja jadi sangat sedih.
“ Anakku yang rajin dan baik budi, ayahmu tidak bisa memberiapa – apa kecuali kalung
batu hijau ini. Bukankah warna kuning kesayanganmu? ” kata Raja.
“ Sudahlah, ayah, tak mengapa. Batu hijau juga cantik! Saksikan, pas benar dengan bajuku yang berwarna kuning, ” kata Putri Kuning dengan lembut, “ Yang paling utama ayah sudah kembali. Akan ku buatkan teh hangat untuk ayah, ” ucapnya lagi.
Besok harinya, Putri Hijau saksikan Putri Kuning memakai kalung barunya. “ Wahai adikku, bagus benar kalungmu! Harusnya kalung ini jadi milikku karena saya yakni Putri Hijau! ” katanya dengan perasaan iri.
“ Ayah memberikannya kepadaku, tidaklah kepadamu, ” sahut Putri Kuning.
Mendengar itu Putri Hijau juga berang. Ia selekasnya mecari saudara – saudaranya dan menghasut mereka. Tak lama kemudian, Putri Kuning terlihat. Kakak – kakaknya menangkapnya dan memukul kepalanya. Tat disangka, pukulan itu menyebabkan Putri Kuning tak ada.
“ Astaga! Kita harus menguburnya! ” seru Putri Jingga.
Mereka beramai – ramai membawa Putri Kuning, lalu menguburnya di taman istana. Putri Hijau ikut mengubur kalung batu hijau karena ia tak menginginkannya lagi.
Waktu Raja mencari Putri Kuning, tak ada yang tahu kemana putri itu pergi. Kakak – kakaknya juga diam seribu bhs. Raja sangat berang. Ia memerintahkan sebagian pengawal untuk mencari Putri Kuning. Yang pasti tak ada yang menemukannya. Berhari – hari, berminggu – minggu, berbulan – bln., tak ada yang menemukaan Putri Kuning.
Sehari, tumbuhlah satu tanaman diatas makam Putri Kuning. Raja heran melihatnya.
Tanaman apakah ini? Batang seperti jubah putri, daunnya bulat bersinar seperti kalung batu hijau, bunganya putih kekuningan dan sangat wangi! Tanaman ini mengingatkan Putri Kuning.
Sejak mulai itu lah bunga kemuning beroleh namanya. Bahkan, bunganya itu digunakan untuk mengharumkan rambut. Kulit kayunya di buat orang jadi bedak. Setelah mati juga, Putri Kuning tetap masih berikanlah kebaikan.
source:
Toko Bunga Murah Jakarta Barat
Langganan:
Postingan (Atom)